Bagaimanakah perkembangan Bahasa Indonesia dari Masa ke Masa ?

Oleh : Gevira Rizqi Yani Nurul Khofifah 

    Dulu bahasa Indonesia itu mengalami perkembangan yang luar biasa lohhh…dan tahukah kamu, kalau sekarang bahasa Indonesia sudah resmi menjadi bahasa UNESCO ? 

     Bahasa Indonesia yang telah tercipta berpuluh taun lalu dan mengalami perkembangan yang begitu signifikan hingga saat ini. Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikanmya tersendiri. Kosa kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya pembendaharaan dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun bahasa Indonesiamengalami beberapa tahapan dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dari dulu sampai sekarang. 

    Adapun perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yang perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah : 1) Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, 2) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, 3) BahasaIndonesia sebagai bahasa internasional. 

     Bahasa Indonesia adalah variasi dari bahasa Melayu. Di awal abad ke-20 pada masa penjajahan belanda, pemerintah Kolonial Hindia Belanda melihat pegawai pribumi yang memiliki kemampuan bahasa Belanda yang sangat rendah. Hal ini yang menyebabkan pemerintah kolonial Belanda ingin menggunakan bahasa Melayu untuk mempermudah komunikasi, yakni dengan patokan bahasa Melayu tinggi yang sudah mempunyai kitab-kitab rujukan. 

    Pada tahun 1908 dibentuklah Commissie voor de Volkslectuur (Komisi Bacaan Rakyat) yang bertujuan untuk menyebar luaskan bahasa Melayu. Para sarjana Belanda mulai membuat standarisasi bahasa, dan mereka mulai meyebarkan bahasa Melayu yang mengadopsi ejaan Van Ophusijen dari kitab logat Melayu. Kemudian pada tahun 1917 nama Commissie voor de Volkslectuur diganti menjadi Balai Poestaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penonton bercocok tanam, penuntut memelihara Kesehatan, yang membantu penyebaran bahasa Melayu di Kalangan masyarakat luas. Kemudian pada tanggal 16 Juni 1927,saat sidang Volksraad (Rapat Dewan Rakyat), Jahja Datoek Kajo pertama kalinya menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Disinilah bahasa Indonesia mulai berkembang. Pada tanggal 28 Oktober 1928, Muhammad Yamin mengusulan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dalam pidatonya pada Kongres Nasional Kedua. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai “bahasa persatuan bangsa” pada saat sumpah pemuda.

     Bahasa Indonesia di Era Globalisasi di kutip dari CNBC Indonesia, Bahasa Indonesia saat ini sudah ditetapkan sebagai bahasa resmi Konferensi UNESCO. Dengan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dapat digunakan dalam sidang dan seluruh dokumen Konferensi Umum dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Mengutip dari halaman resmi UNESCO yang dikeluarkan pada tanggal 16 November 2023, ada beberapa pertimbangan yang membuat UNESCO memutuskan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. 

    UNESCO menilai bahwa bahasa Indonesia memiliki multilingualisme penting untuk mendorong dialog dan saling pengertian, semangat toleransi, menghargai identitas, budaya, Kerjasama antar bangsa. “Menyadari peran penting Bahasa Indonesia dalam mempromosikan nilai-nilai universal solidaritas dan perdamaian, membina persatuan nasional, berfungsi sebagai bahasa pembantu, dan memfasilitasi kelancaran komunikasi antaretnis dalam lingkungan bahasa Indonesia yang beragam. Memutuskan untuk menambahkan bahasa Indonesia ke dalam daftar bahasa resmi General Conference UNESCO.” Demikian bunyi keputusan resmi UNESCO. Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO. Hal ini di tanda tangani dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsesus dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di markas besar UNESCO Paris, Prancis.

     Fakta Menarik Bahasa Indonesia Melansir dari Kementrian Luar Negeri, mengatakan bahwa Bahasa Indonesia kini berada di peringkat ke-25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan pada tingkat Asia, Bahasa Indonesia berada pada peringkat ke-3 setelah bahasa Jepang dan Mandarin. Bukankah ini adalah sebuah pencapain yang besar bukan? Selain itu, bahasa Indonesia juga telah menjadi bahasa resmi ke-2 di Vietnam dan bahasa resmi ke-4 di Australia. 

     Dalil-dalil yang berkaitan dengan bahasa Di dalam Al Qur’an terdapat ayat tentang bahasa yaitu pada surah Ar Rum ayat 22 yang artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tandatanda bagi orang-orang yang mengetahui.

    Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wa Sallam pun bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari no.5996 : Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Hamzah] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Hazim] dari [Yazid] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Isa bin Thalhah bin 'Ubaidullah At Taimi] dari [Abu Hurairah] dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur." 

    Dalam hadits di atas menurut Ibnu Hajar adalah ungkapan peringatan agar kita menghindari tutur kata yang tidak baik, yang tidak penting untuk di dengarkan dan bahkan dapat menyakiti perasaan orang lain. Dan kita sebagai kaum Muslimin di haruskan untuk bisa menjaga perkataan kita. Dalam hadits lain di sebutkan bahwa kita jika tidak bisa berkata baik lebih baik diam,sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang artinya: “Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, ‘Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya’.” (HR. Bukhari, 6018, 6019 6475 dan Muslim, 47]). 

     Kita sebagai warga negara Indonesia cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia. Bukti cinta kita kepada bahasa Indonesia adalah kita harus mengenal, memahami, mencintai, dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah sesuai dengan kaidah EYD dan tata bahasa yang baku . Bahasa Indonesia memiliki perkembangan yang begitu luar biasa, hingga kini bisa menjadi bahasa resmi UNESCO. Selain itu menjadi peringkat ke-25 dari 250 bahasa yang ada di dunia dan peringkat ke-3 di Asia. Kita sebagai seorang muslim di haruskan untuk berbahasa yang baik dan lembut, jangan mengeluarkan perkataanperkataan yang tidak bermanfaat dan bahkan bisa menyakiti perasaan orang lain. Jika kita tidak bisa berkata baik, maka lebih baik diam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Populer tentang Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Iklan Media Cetak atau Digital Terbaru

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK