STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA OLEH MELENIAL DAN GEN Z
STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA OLEH MELENIAL DAN GEN Z
November 27, 2023
Penulis: Muhammad A Fahril
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Bangsa Indonesia yang sudah sepatutnya kita jaga, lestarikan dan gunakan sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dengan baik dan benar karena hal tersebut adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia.
Arus globalisasi yang melesat mendatangkan berbagai budaya yang tidak sepenuhnya tersaring dengan baik dan benar. Pengaruh baik dan buruk yang datang bersamaan menimbulkan berbagai persoalan baru yang harus dihadapi bersama. Era globalisasi menjadi tantangan yang besar bagi Indonesia untuk dapat bertahan di tengah pergaulan dunia yang bebas dan beragam ditambah lagi dengan kemudahan dari teknologi digital yang semakin canggih dan berkempat pesat.
Pesatnya arus globalisasi dengan segala dukungan teknologi yang ada sangat berpengaruh bagi penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan generasi milenial bahwasanya generasi milenial inilah yang paling dekat dan familiar dengan teknologi digital ditambah lagi dengan kemudahan teknologi untuk mengakses segala informasi dari seluruh dunia baik positif maupun negatif .
Hal lain yang berpengaruh dalam korelasi globalisasi dengan penggunaan Bahasa Indonesia adalah kurang siapnya mental bagi milenial untuk dapat menyaring segala informasi dan membedakan sesuatu yang baik dan buruk sehingga mengakibatkan ancaman bagi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti contoh yaitu timbulnya ‘bahasa gaul’ yang merupakan bahasa yang diciptakan oleh milenial berdasarkan tren yang sedang berlangsung dan tentunya ‘bahasa gaul’ adalah bahasa yang tidak memenuhi standar PUEBI dan merusak tatanan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Ditambah lagi, menurut generasi milenial apabila menggunakan ‘bahasa gaul’ menjadi suatu kebanggaan / prestise karena dianggap tidak ketinggalan zaman dan mengikuti tren yang sedang berlangsung. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi kita karena hal tersebut dapat menjadi ancaman karena penggunaan ‘bahasa gaul’ atau bahasa yang tidak sesuai dengan PUEBI dan berpotensi menjadi bahasa sehari-hari dalam bermasyarakat.
Keberadaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di era globalisasi khususnya di kalangan generasi milenial perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Di era globalisasi keberadaan Bahasa Indonesia semakin memudar, sebagian besar orang-orang tidak menghiraukan kaidah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Dewasa ini, Bahasa Indonesia yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia khusus nya para milenial adalah bahasa campuran dimana Bahasa Indonesia yang digunakan telah bercampur dengan bahasa gaul dan bahasa asing seperti Bahasa Jepang, Korea dan Inggris yang salah satunya diakibatkan oleh deman K-POP dan para penggemar Wibu, sementara itu apabila menggunakan Bahasa Inggris mereka menganggap Bahasa Inggris lebih tinggi derajatnya daripada Bahasa Indonesia. Bahkan ironisnya mereka merasa lebih bangga apabila fasih dalam memahami dan menggunakan bahasa asing juga bahasa gaul tersebut karena dianggap kekinian dan mengikuti perkembangan zaman.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang berkualitas rendah mendorong pola berpikir yang rendah pula karena dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang berkualitas rendah kalimatnya tidak teratur, kosa kata yang tidak sesuai dan penggunaan kaidah bahasa yang semrawut.
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah sepatutnya adalah tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan bangga berbahasa Indonesia itu berarti kita telah ikut berkontribusi dalam upaya pelestarian Bahasa Indonesia.
Dalam pelestarian Bahasa Indonesia justru peran generasi milenial sangat dibutuhkan karena faktor utama bahwa generasi milenial lah yang paling familiar dengan teknologi digital. Untuk itu, generasi milenial diharapkan dapat mempromosikan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga melakukan secara sukarela bersama-sama dalam turut serta mengajak masyarakat dalam gerakan berbahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang berlaku sehingga dengan begitu ajakan untuk bangga menggunakan Bahasa Indonesia dapat sampai hingga ke seluruh jangkauan sosial yang ada berkat dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang dapat diandalkan yang juga sebagai upaya untuk membantu pemerintah secara sukarela.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. – (Q.S Al-Baqarah: 83)
Komentar
Posting Komentar