STUDI KASUS KONDISI PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DARI MASA KEMASA
STUDI KASUS KONDISI PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DARI MASA KEMASA
November, 27 2023
Penulis : Bubun Buldan Hakim
Asal-usul Bahasa dalam Persepktif Al-Qur’an sebagai kitab inti dari segala ilmu, termasuk didalamnya adalah menjawab berbagai macam perdebatan para ahli bahasa tentang asal-usul bahasa manusia. Selama ini para ahli banyak yang berspekulasi tentang asal-usul bahasa manusia, namun yang diperoleh justru pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu bahasa, seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolingusitik, filsafat bahasa dan sebagainya. Seolah tak mau ketinggalan dengan para ahli sebelumnya, para neurolog juga mengkaji bahasa, sehingga muncul ilmu neurolinguistik dan geolinguistik.
Belakangan para ahli komunikasi juga menjadikan bahasa sebagai pusat kajian. Secara mikro, lahir ilmu seperti fonologi, morfologi, sintak, semantik, gramatika, semiotika dan sebagainya Tidak mengherankan bahwa bahasa akhirnya menjadi bahan kajian para ilmuwan dari berbagai disiplin. Namun demikian asal usul bahasa atau sejarah bahasa tetap obscure dan studi tentang asal usul bahasa tidak sesemarak bidang-bidang kebahasaan yang lain. Alih-alih menyimpulkan kapan bahasa pertama kali digunakan manusia, melainkan para ahli bahasa sepakat bahwa tidak seorang pun mengetahui secara persis kapan bahasa awal mula ada, di mana, bagaimana membuatnya dan siapa yang mengawalinya.
Ungkapan yang lazim mengatakan bahwa sejarah bahasa dimulai sejak awal keberadaan manusia. Dengan demikian, sejarah bahasa berlangsung sepanjang sejarah manusia,. Hal ini berbeda dalam perspektif Al-Qur’an tentang penjelasan dari mana asal-usul bahasa sebagaimana di jelaskan dalam (Q.S Al-Baqarah : 31) Artinya : Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!” (QS. Al-Baqarah: 31) Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengajarkan nama-nama kepada Adam, nama-nama tersebut dapat dikatakan sebagai bagian dari simbol bahasa. Tiada keterangan bagaimana terjadinya proses belajar-mengajar tersebut antara Allah dan Nabi Adam a.s, namun yang jelas bahwa manusia pertama yaitu Nabi Adam a.s belajar bahasa melalui proses belajar-mengajar, tidak diciptakan alat otomatis. Namun begitu, perangkat bahasa yang sudah diciptakan oleh Allah dan terpasang dalam tubuh manusia, diantaranya: akal pikiran, pendengaran, penglihatan, mulut, tenggorokan, dan lain sebagainya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Dalam setiap peradaban manusia, bahasa selalu hadir di tengah-tengah mereka. Bahasa dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana bahasa bertindak sebagai suatu media yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang hadir dalam suatu kelompok masyarakat merupakan hasil dari interaksi antar sesama manusia yang ada di tempat tersebut. Hal ini juga berlaku bagi bahasa Indonesia yang telah tercipta berpuluh tahun lalu dan mengalami perkembangan yang begitu signifikan
hingga kini. Walaupun mengalami beberapa tahapan perkembangan dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dulu dan kini. Adapun perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga bagian utama yang perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Bahasa yang telah ada di Indonesia bahkan sejak zaman kerajaan-kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang cukup rumit baik secara lisan maupun tulisan (dalam Arifin, 2008:5). Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ini adalah beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu.
Dengan demikian, berawal dari bahasa Melayu, kontak dengan budaya asing yang kemudian menggunakan bahasa Melayu dan menjadi bahasa yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia pada tahun 1926. Bahasa Indonesia kemudian masuk ke dalam tiga kategori perkembangan, yaitu
1) Bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia pada awalnya diikarkan oleh para pemuda kembali pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah pemuda yang berbunyi:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
2) Bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan selama 54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus. Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta yang membuat fase awal bahasa Indonesi sebagai bahasa pemersatu menjadi bahasa resmi negara. Adapun
pergantian ejaan dari ejaan Van Ophuijsen (dari masa jajahan Belanda) menjadi ejaan Suwandi karena dianggap lebih menunjukan rasa nasionalisme yang tinggi.
3) Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupkan fase lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan dilakukan terbukti dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia yang mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1 November 2018. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan juga ikut mendukung bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1. Salah satu bukti dari tindak lanjut untuk fase ini adalah adanya tenaga dan buku-buku Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.
Dengan sangat jelas bahasa Indonesia pertama kali digunakan ataupun diikrarkan sebagai bahasa pemersatu pada butir ketiga. Bahasa Indonesia kemudian mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan diterimanya bahasa Indonesia, secara harfiah bahasa ini menjadi bahasa pemersatu Indonesia.
Komentar
Posting Komentar