PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK



Penulis : khairunnisa  

Dalam era digital saat ini, iklan menjadi salah satu alat pemasaran yang penting untuk mencapai target audiens mereka. Namun, seringkali terjadi kesalahan dalam penggunaan Bahasa Indonesia dalam iklan media cetak atau digital. Namun, terdapat berbagai kesalahan yang sering terjadi, mulai dari ejaan yang tidak tepat hingga tata bahasa yang salah. Seperti contoh gambar diatas penulisan yang salah pada gambar tersebut adalah kata Dikontrakan, seharusnya penulisan yang benar adalah Dikontrakkan. Penjelasannya : kata kontrakan memiliki kata dasar Kontrak Mendapat awalan di- Dan akhiran -an,padahal tidak ada konfiks “di-an”. Kata “kontra” menurut KBBI Memiliki arti melawan. Jadi penulisan kata yang benar adalah Dikontrakkan, mempunyai makna menawarkan atau mempromosikan tempat untuk di tempati. 


 Penulisan yang salah dalam gambar di atas adalah kata kost, Seharusnya penulisan yang benar adalah kos. Penjelasannya :  kesalahan itu tampaknya berawal dari kata in de kost, yang berasal dari bahasa belanda yang memiliki makna “makan di dalam”. Pada masa kolonial  belanda in de kost sangat populer sebagai gaya hidup seseorang pada kalangan kelas tinggi. Dengan berjalannya waktu, kata in de kost  diserap kedalam bahasa indonesia dan berubah menjadi indekos. Lalu dengan berjalannya waktu, dari zaman ke zaman diringkas menjadi kos. Menurut KBBI, kos atau indekos adalah tinggal dirumah orang lain dengan tanpa makan dan membayar setiap bulannya. Sedangkan yang tercantum dalam Wikipedia, kos atau indekos adalah sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat untuk di tinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu.  
 
 
Gambar 3 : 
Penulisan kata DRG itu salah. Jika seseorang tersebut adalah dokter gigi, Maka penuklisan yang benar adalah drg. Huruf D yang paling awal tidak boleh menggunakan huruf kapital, karena akan memiliki makna yang berbeda. Huruf “D”kapital seperti ini memiliki makna gelar Doctor. Jika menggunakan “d” kecil maka memiliki makna gelar dokter sebagai tenaga kesehatan.  
 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting dalam iklan media cetak atau digital agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh audiens. Namun, terkadang terdapat kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang menjadi populer dalam dunia periklanan. Beberapa kesalahan tersebut antara lain: 
1. Penggunaan Ejaan yang Tidak Tepat: Salah satu kesalahan umum dalam iklan adalah penggunaan ejaan yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Misalnya, penggunaan huruf kapital secara berlebihan atau tidak konsisten, penggunaan huruf vokal yang salah, atau penggunaan huruf konsonan yang tidak tepat. Kesalahankesalahan ini dapat membuat iklan terlihat kurang profesional dan tidak meyakinkan bagi konsumen.  
2. Kesalahan Tata Bahasa: Tata bahasa yang salah juga sering terlihat dalam iklan media cetak atau digital. Penggunaan subjek, predikat, objek yang tidak sesuai atau tidak konsisten dapat membuat pesan iklan menjadi ambigu atau sulit dipahami. Hal ini dapat mengganggu efektivitas iklan dan menurunkan minat konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan. 
3. Penggunaan Kata-kata yang Tidak Tepat: Kesalahan dalam penggunaan kata-kata juga sering terjadi dalam iklan. Penggunaan kata-kata yang tidak tepat, tidak relevan, atau ambigu dapat membuat pesan iklan menjadi tidak jelas atau bahkan menyesatkan bagi konsumen. Penting bagi pengiklan untuk memilih kata-kata dengan hati-hati dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan dalam iklan dapat dipahami dengan mudah oleh audiens. 
Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 6 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. 
Menurut Carrol,Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa,dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia Ragam Bahasa. 
Menurut Bachman (1999) Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. 
 Menurut sunaryo (2000:6) : tanpa adanya Bahasa termasuk bahasa indonesia iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. selain itu bahasa indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Menghindari kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia dalam iklan media cetak atau digital sangat penting bagi perusahaan. Dengan memperhatikan ejaan yang tepat, tata bahasa yang benar, pemilihan kata-kata yang tepat, serta menjauhi kata kata yang tidak tepat, perusahaan dapat meningkatkan kualitas iklan mereka dan mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Dalam masa persaingan yang ketat, perusahaan perlu memastikan bahwa iklan mereka memperkuat citra perusahaan dan membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Salah satu upaya kita untuk menarik konsumen adalah dengan cara membuat poster yang menarik dan mungkin salah satunya adalah mengadakan diskon pada saat awal diresmikannya usaha tersebut. Selama bahasa yang digunakan dalam media cetak tersebut baik dan tidak melanggar aturan dalam berbahasa indonesia, maka bahasa tersebut boleh digunakan dalam catatan kita harus meneliti terlebih dahulu kata kata yang digunakan dan juga kata kata yang digunakan mudah di pahami oleh konsumen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Populer tentang Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Iklan Media Cetak atau Digital Terbaru

Bagaimanakah perkembangan Bahasa Indonesia dari Masa ke Masa ?