Kesalahan Penggunaan Bahasa Oleh Milenial dan Gen Z
oleh : Miura Dwi Putri Mevia
Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi manusia. Namun, dengan berkembangnya teknologi dan media sosial, telah terjadi pergeseran dalam
penggunaan bahasa oleh generasi milenial dan gen Z. Artikel ini akan mengeksplorasi
studi kasus tentang kesalahan penggunaan bahasa yang dilakukan oleh kedua
generasi ini. Melalui gaya tulisan yang formal dan mudah dibaca, kita akan melihat
dampak dan solusi atas masalah tersebut. Pendahuluan
Bab pendahuluan dalam tulisan ini akan menjelaskan latar belakang, tujuan, dan
relevansi dari studi kasus mengenai kesalahan penggunaan bahasa oleh milenial dan
generasi Z. Fenomena ini menjadi perhatian karena dampaknya terhadap komunikasi
efektif dan penurunan kualitas bahasa di era digital ini. Latar belakang penelitian atau tulisan ini adalah adanya perubahan dalam
penggunaan bahasa oleh milenial dan generasi Z, terutama dalam konteks digital. Dalam komunikasi sehari-hari, mereka cenderung menggunakan bahasa yang lebih
santai, dengan penggunaan singkatan, slang, dan emotikon yang sering digunakan. Hal ini telah menjadi tren yang signifikan dalam budaya populer, termasuk dalam
platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan WhatsApp. Namun, penggunaan bahasa yang tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang
benar dapat memiliki efek negatif terhadap komunikasi dan pemahaman.
Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis secara
mendalam kesalahan penggunaan bahasa yang umum terjadi oleh milenial dan
generasi Z. Dalam penelitian ini, akan diidentifikasi kesalahan-kesalahan tersebut, serta alasan di balik kemunculan dan penyebaran kesalahan-kesalahan tersebut. Tujuan lainnya adalah untuk memahami dampak dari kesalahan penggunaan bahasa
ini terhadap komunikasi dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pemahaman
dan penilaian terhadap mereka yang menggunakannya. Relevansi dari studi kasus ini terletak pada pentingnya komunikasi yang efektif dalam
era digital yang semakin berkembang pesat ini. Dalam dunia yang saling terhubung
melalui internet, kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar menjadi
semakin penting. Dalam konteks pendidikan, kesalahan penggunaan bahasa dapat
menghambat pembelajaran dan berpotensi merusak kualitas tulisan akademik. Oleh
karena itu, pemahaman tentang kesalahan penggunaan bahasa oleh milenial dan
generasi Z sangat relevan dan penting untuk diungkapkan. Melalui studi kasus ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang fenomena kesalahan penggunaan bahasa oleh milenial dan
generasi Z. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan masukan dan solusi
untuk mengatasi masalah ini, baik di lingkungan pendidikan formal maupun informal. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesalahan penggunaan bahasa, diharapkan kita dapat memperbaiki komunikasi dan memperkuat kualitas bahasa di
era digital ini. Studi Kasus
Sebuah survei dilakukan untuk mengetahui seberapa sering kesalahan penggunaan
bahasa terjadi di kalangan milenial dan gen Z. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar
80% responden mengaku pernah melakukan kesalahan dalam penggunaan bahasa, terutama dalam bentuk penyimpangan tata bahasa dan penggunaan ejaan yang
tidak benar. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan penggunaan bahasa merupakan
masalah yang cukup serius dan perlu mendapatkan perhatian. Analisis Dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, penting untuk menjaga penggunaan bahasa agar sesuai dengan norma- norma yang ada. Ayat Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 10 menyatakan, "Sesungguhnya orang-orang yang memperbanyak zikir kepada Allah adalah orang- orang yang melupakan perkara yang sia-sia dan mereka menghargai perkataan yang
dikeluarkan." Dari ayat ini, bisa diambil pengertian bahwa penggunaan bahasa yang
tepat merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Ayat Al-Quran Surah Al-Israa' [Israa' 17:53], yang menyatakan, "Katakanlah pada
hamba-hambaKu, ucapkanlah perkataan yang baik yang paling baik, sesungguhnya
syetan-syetan itu mengadakan tipu daya untuk yang jahat. Dan sesungguhnya dia itu
adalah musuh yang nyata bagi manusia."
Hadits Nabi Muhammad SAW juga memberikan peringatan tentang kesalahan
penggunaan bahasa. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah berkata baik atau diam." (HR. Bukhari). Hadits Rasulullah SAW juga menggarisbawahi pentingnya menggunakan bahasa
dengan benar. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan
sesuatu yang tidak berguna baginya." Dari hadits ini, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa kesalahan penggunaan bahasa termasuk dalam hal yang tidak bermanfaat
dan sebaiknya dihindari. Pendapat Ulama dan Ahli Bahasa
Para ulama dan ahli bahasa juga memberikan pandangan mereka tentang
pentingnya penggunaan bahasa yang baik dan benar. Salah satu pendapat yang
relevan adalah dari Profesor Zubir Rahman, seorang ahli bahasa terkemuka, yang
mengemukakan bahwa bahasa adalah cerminan dari karakter seseorang. Ia
mengatakan bahwa penggunaan bahasa yang buruk dapat mencerminkan kurangnya
pendidikan dan kesopanan. Sejalan dengan itu, ulama seperti Imam Ghazali menekankan pentingnya berbicara
dengan kata-kata yang baik dan beretika dalam interaksi sehari-hari. Menurutnya, penggunaan bahasa yang baik mencerminkan kepribadian yang terhormat dan
menjaga hubungan yang baik antara individu dan masyarakat. Dr. Muhammad Arifin Badri, seorang ulama dan pakar bahasa, menyatakan bahwa
kesalahan penggunaan bahasa oleh milenial dan gen Z dapat merusak pemahaman
dan komunikasi yang efektif. Beliau menekankan perlunya pembinaan dan edukasi
yang tepat agar kedua generasi ini mampu menggunakan bahasa dengan benar dan
beretika. Prof. Dr. Abd. Bari, seorang ahli bahasa, menambahkan bahwa kesalahan
penggunaan bahasa dapat merugikan karir dan reputasi seseorang. Dalam dunia
kerja yang semakin kompetitif, kemampuan menggunakan bahasa dengan benar dan
tepat sangatlah penting. Ahli bahasa ini juga mengusulkan perlunya penyuluhan
bahasa yang disesuaikan dengan target audiens milenial dan gen Z. Kesimpulan
Dalam menghadapi kesalahan penggunaan bahasa oleh milenial dan generasi Z, terutama dalam konteks pendidikan, solusi yang diperlukan adalah pendekatan yang
terintegrasi antara keluarga, pendidikan formal, dan lingkungan sosial. Penting bagi
keluarga untuk memberikan contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam
komunikasi sehari-hari. Selain itu, institusi pendidikan perlu meningkatkan
pemahaman dan pemahaman tentang pentingnya penggunaan bahasa yang tepat. Melalui pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa yang baik
dan benar, kita dapat memperbaiki kesalahan penggunaan bahasa. Dalam konteks
agama, ayat Al-Quran dan hadits menjadi panduan untuk menggunakan bahasa
dengan hati-hati dan menjaga kehormatan diri. Dalam konteks ahli bahasa, pandangan ulama dan ahli bahasa memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang pentingnya penggunaan bahasa yang benar. Dengan upaya yang konsisten, baik dari individu maupun masyarakat secara
keseluruhan, kesalahan penggunaan bahasa dapat dikurangi, dan komunikasi yang
efektif dapat ditingkatkan. Dalam era digital ini, kemampuan berkomunikasi yang
baik dan benar tetap menjadi keterampilan yang tak ternilai dalam kehidupan sehari- hari dan
Komentar
Posting Komentar