STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA OLEH MILENIAL DAN GEN Z
STUDI KASUS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA OLEH MILENIAL DAN GENZ
Di Susun Oleh Halal Fajri
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.(Al-Aḥzāb [33]:70)
Menurut surahman Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi.
Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi (Surahman, 1994:11).Secara garis besar, bahasa dapat dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain sudut pandang bentuk dan sudut pandang makna (Martinet, 1987). Bentuk bahasa berhubungan dengan keadaannya dalam mendukung perannya sebagai sarana komunikasi untuk berbagai kepentingan komunikasi pemakai bahasa, dan hubungannya dengan aspek nilai dan aspek makna adalah perannya yang terkandung dalam bentuk bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi ketiga unsur tersebut secara keseluruhan dimiliki oleh semua bahasa di dunia.
Dari gambar ini dapat kita ketahui dahulu bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar. Remaja mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan bahasa asing kemudian menyebutnya sebagai “bahasa gaul”kosakata baru banyak muncul untuk mengganti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya “gue” yang berarti bahasa Betawi, digunakan untuk mengganti “saya”; “loe” untuk mengganti kata “kamu”; “nyokap-bokap” untuk mengganti kata “ayah-ibu” dan muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti “lebay”, “kamseupay” dan muncul partikel-partikel seperti `sih` dan `dong`.
Tronisnya, penggunaan bahasa gaul ini tidak hanya di lingkungan pergaulan, namun telah mendarah daging dan tak jarang digunakan remaja di sekolah, bahkan ketika tes atau pelajaran bahasa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja spontan berbicara dengan bahasa gaul dengan teman dan guru karena telah terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-hari dan menulis pesan singkat. Mulai dari remaja di tingkat sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sampai para mahasiswa. Sebagian besar dari mereka saat berkomunikasi telah jauh dari susunan keIndonesiaan yang baik dan benar, walaupun seperti yang kita ketahui mereka semua berada dalam kalangan akademik yang masih mendapatkan pendidikan. Tetapi pada kenyataannya bahasa Indonesia yang telah disusun rapi dengan EYD telah jauh dilupakan.
Peran generasi Milenial dalam upaya internasionalisasi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan negara Indonesia tertuang di dalam UndangUndang Dasar 1945 Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Hal ini dengan jelas telah menerangkan posisi yang dimiliki oleh bahasa Indonesia yang telah diatur dalam hukum dan tidak bisa diganggu gugat. Adapun fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, transaksi niaga, dokumentasi, sarana pengembangan pembinaan, perlindungan, pemanfaatan
Pengaruh Bahasa Gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dengan pengkhususan bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa Nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat.
Menurut pendapat saya penyebab lunturnya penggunaan bahasa Indonesia yang baku adalah adanya pengaruh dari budaya asing atau modernisasi. Hal ini memicu munculnya istilah bahasa gaul di kalangan remaja. Munculnya bahasa gaul ini menjadi penyebab tergesernya penggunaan bahasa Indonesia yang baku.
Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang menggunakannya dengan benar, menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di geser dengan bahasa-bahasa yang tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke dalam negeri, yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa prokem atau bahasa gaul, bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia tidak digunakan sebagaimana mestinya dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor dari luar dan faktor dari dalam. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan tindakan yang nyata dari diri sendiri, masyarakat dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk perubahan agar remaja, nasyarakat dan pemerintah Indonesia memiliki rasa bangga akan bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas Bangsa Indonesia dan sebagai lambang kebanggan nasional.
Komentar
Posting Komentar