Beginilah Tata Cara Tayamum Yang Benar

Oleh: Mei Diniati Kholifah



Sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk mengambil air wudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat. Tetapi bagaimana jika tidak ada air untuk berwudhu?.

Ketika kita hendak berwudhu namun tidak menemukan air untuk berwudhu, islam memberikan solusi yaitu dengan bertayamum. Allah swt. berfirman dalam QS Al Maidah: 6 yang artinya “ lalu kamu tidak menemukan air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih) sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”.

Tahukah kamu apakah tayamum itu?. Tayamum adalah menyampaikan tanah ke wajah dengan kedua tangan, sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib, ataupun salah satu anggota dari wudhu atau mandi wajib.

Sebelum kita masuk kedalam tata cara tayamum, kita harus memperhatikan dulu syarat dan rukun bertayamum. Berikut beberapa syarat, rukun, dan tata cara bertayamum:

1.      Syarat Tayamum

Terdapat beberapa sebab dibolehkannya bertayamum yaitu pertama apabila tidak ada air. Syarat ketika tidak ada air yaitu Khaddul Ghautsi atau batasan kita mencari air dengan jarak 300m. Khaddul Ghuruf yaitu batasan kita mencari air dengan jarak 3km, dan Khaddul Khidtsi yaitu air ada tetapi seakan tidak ada. 

Yang  kedua, apabila sakit yang tidak membolehkan kita terkena air. Dan yang ketiga yaitu apabila ketika memiliki air tetapi ada hewan yang lebih membutuhkan air tersebut maka berikanlah air tersebut kepada hewan yang membutuhkan

Dalam bertayamum kita harus memperhatikan syarat-syaratnya terlebih dahulu diantara syarat tayamum yaitu, menggunakan debu atau tanah yang bersih (suci), tanahnya tidak boleh musta’mal (seperti air), niat ketika bertayamum, harus memisahkan antara wajah dan tangan (dua ketukan), dilakukan ketika masuk waktu sholat, di usahakan menghadap kiblat, dan satu tayamum untuk satu sholat fardhu.

2.      Rukun Tayamum

Diantara rukun-rukun tayamum yang harus kita perhatikan adalah, memindahkan debu, niat ketika hendak bertayamum, (sama halnya dengan berwudhu ketika bertayamum kita juga harus niat terlebih dahulu), mengusap wajah, mengusap kedua tangan sampai siku, dan yang terakhir tertib.

Perbedaan tayamum dengan wudhu yaitu ketika berwudhu kita melakukannya mulai dari berkumur sampai membasuh kaki, tetapi ketika bertayamum kita melakukannya cukup sampai mengusap kedua tangan saja.

3.   Tata Cara Bertayamum

Adapun tata cara bertayamum adalah sebagai berikut:

1)      Siapkan tanah yang berdebu atau debu yang bersih. Boleh juga debu yang ada ditembok, kaca, atau meja yang dirasa bersih.

2)      Diusahakan untuk menghadap kiblat. Lalu letakan kedua telapak tangan pada debu yang bersih dengan posisi jari-jari dirapatkan.

3)      Ketika kedua tangan menempel pada debu ucapkan basmallah dan niat. Adapun niatnya sebagai berikut:

 

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى

 

“Saya niat bertayamum karena Allah ta’ala”

4)      Kemudian ketuk kedua punggung tangan lalu usapkan kepada wajah. Dalam bertayamum tidak diharuskan untuk mengusap pada bagian-bagian tertentu seperti bawah rambut atau bulu wajah. Karena, yang dianjurkan adalah meratakan debu kesuluruh wajah.

5)      Selanjutnya pada bagian tangan. Letakan kedua telapak tangan pada debu yang bersih bedanya kali ini posisi jari-jari harus direnggangkan. Lalu tangan kiri usapkan pada punggung tangan kanan hingga sampai siku. Kemudian tangan kanan diputar ke bagian sisi lengan kanan yang lain dan tangan kiri mengusap dari siku sampe jempol kiri bertemu dengan jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada bagian tangan kiri.

 

6)      Dan yang terakhir, pertemukan kedua telapak tangan dan usapkan pada jari-jarinya.

 

Setelah bertayamum dianjurkan juga membaca doa bersuci, sama halnya dengan doa setelah berwudhu.

 

Adapun hal-hal yang bisa membatalkan tayamum yaitu, segala hal yang membatalkan wudhu. Kemudian murtad, dan ada sangkaan menemukan air.

Demikianlah tata cara tayamum yang benar, Wallahu a’lam bishawab


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Populer tentang Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Iklan Media Cetak atau Digital Terbaru

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM MEDIA CETAK

Bagaimanakah perkembangan Bahasa Indonesia dari Masa ke Masa ?