Inilah Komando Paling Special Di Dunia
Banyak dari kita pasti sering melihat upacara bendera di sekolah atau yang paling megah saat upacara bendera tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka. Dalam upacara bendera tanggal 17 Agustus, hanya dengan komando dari sang pemimpin upacara, ratusan pasukan upacara berkumpul dan berbaris dengan rapih setelah menjalani latihan yang sangat serius dalam beberapa waktu.
Tapi, adakah komando special yang bahkan bisa mengumpulkan jutaan orang dalam suatu tempat dan berbaris rapih meskipun tanpa latihan? Jawabnnya, ada. Komando inilah yang disebut dengan Azan dan Iqamah.
Bagi rakyat Indonesia, Azan dan Iqamah sudah bisa disebut ‘makanan’ bagi telinga yang diberikan lima kali sehari, dari mulai waktu subuh sampai waktu isya. Di waktu-waktu inilah umat islam berkumpul untuk mendirikan salat, menghadap Sang Pencipta untuk menyembah-Nya. Oke langsung saja, mari kita kenali lebih dalam ‘makanan’ sehari-hari telinga kita ini.
Pertama, komando yang bisa mengumpulkan jutaan orang di suatu tempat, yaitu Azan. Secara Bahasa azan berarti pengumuman (At Taubah ayat 3) atau Panggilan (Al Hajj ayat 27). Sedangkan secara istilah, azan adalah pengumuman untuk waktu salat fardhu dengan sifat-sifat yang khusus. Pensyariatan azan ini tertulis dalam Q.S Al-Jumuah ayat 9 dan Q.S Al-Maidah ayat 58, ayat pertama menegaskan untuk segera melaksanakan salat apabila telah diseru (azan) dan ayat kedua menegaskan bahwa mereka yang menjadikan seruan (azan) sebagai bahan ejekan dan permainan adalah orang-orang yang tidak mengerti.
Ada yang berpendapat hukum azan adalah fardhu kifayah, namun jumhur ulama sepakat bahwa hukum azan adalah Sunnah muakkadah. Azan memiliki beberapa syarat : Telah masuk waktu salat, kecuali azan awal, berbahasa Arab, tidak bersahutan, muslim, laki-laki, berakal, baligh, tertib lafadznya.
Jika salah satu syarat diatas tidak terpenuhi maka azannya tidak sah. Untuk lafaz azan semuanya sama, untuk azan subuh ditabah lafaz “Ash-shalaatu khairum minan-nauum” dibaca dua kali setelah lafaz “Hayya alal falah”. Tapi di Mazhab Maliki, takbirnya hanya dua kali. Sunnah azan bagi seorang muazin : Bersuara lantang, orang yang sholeh, orang yang terpercaya, mengetahui waktu salat dangan baik, sambil berdiri, dalam keadaan berwudhu, meletakkan tangan ditelinga kiri, agar suaranya lebih keras, menggeserkan kepala kekanan manakala mengucapkan “hayya alash sholah” dan menggeserkan kepala ke kiri saat mengucapkan “hayya alal falah”, awal waktu, menghadap kiblat.
Bagi yang mendengar azan juga terdapat Sunnah, yaitu Sunnah menjawab azan dengan cara mengulangi apa yang diucapkan oleh muazin. Namun, di lafaz “Hayya alash sholah”, dan “Hayya alal falah” jawabnnya adalah “Lahaula Walakuata Illabillah”. Dalam suatu hadis dikatakan bahwa barang siapa menjawab azan kemudian berdoa setelah itu, maka dia dihalalkan atau berhak mendapatkan syafaat Rasulullah.
Selain waktu salat, azan juga dikumandangkan dalam beberapa waktu berikut : untuk kelahiran bayi, terjadi kebakaran, terjadi peperangan, terjadi kesurupan, musafir ketika akan berpergian, mengazani mayat yang kan dikuburkan.
Keutamaan azan :
Itulah pembahasan tentang komando yang bisa mengumpulkan jutaan orang, sekarang mari kita bahas tentang komando yang bisa membariskan jutaan orang dengan rapi dan tertib meskipun tanpa latihan.
Secara Bahasa Iqamah berarti panggilan, berdiam diri, menegakkan. Sedangkan secara istilah, iqamah adalah pemberitahuan kepada hadirin yang sudah siap salat. Hukum bagi Iqamah sama seperti azan. Untuk lafaz iqamah semuanya sama kecuali di Mazhab Maliki, lafaz “Qad qaamatish-shalaah” hanya dibaca satu kali.
Syarat orang yang iqamah yaitu, Islam, Laki-laki, perempuan juga bisa iqamah asalkan sama sekali tidak ada laki-laki dan suaranya tidak terdengar oleh yang bukan mahram, Berakal, Baligh, Berwudhu, Tertib lafaznya.
Sunnah iqamah ialah Dipercepat, Berdiri, Menghadap kiblat, Orang yang azan, Menjawab iqamah di lafaz “Qad qaamatish-shalaah” dengan “Aqaamahallahu wa adaamaha waja’alani min shaalihi ahliha”.
Salat yang disunnahkan iqamah hanya salat fardu. Ketika iqamah, sunnah berdiri dalam Mazhab Hanafi adalah ketika mendengar lafaz “Hayya alash sholah”, dalam Mazhab Maliki bebas, dalam Mazhab Hanba li ketika mendengar lafaz “Qad qaamatish-shalaah”, dan dalam Mazhab Syafi’I setelah selesai iqamah maka harus langsung salat, tidak boleh terjeda.
Catatan :
Azan awal itu untuk membangunkan orang salat tahajjud atau sahur, waktunya adalah sekitar satu jam sebelum azan subuh.
Itulah pembahasan tentang komando paling special di dunia, semoga artikel ini bisa menambah keimanan dan ilmu agama kita semua. Teruslah belajar juga mencari tahu kebenarannya dan seperti biasa, terimakasih.
Komentar
Posting Komentar